Salat Idul Adha di Alun-alun Banjarnegara, Khotib Mubasir Ali Sampaikan Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim

Dalam khotbahnya Mubasir Ali menyerukan keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS kepada jamaah dan meminta agar Idul Adha dimaknai bukan sekadar perayaan ritual, tetapi momentum untuk kembali meneladani kisah keluarga Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail

Banjarnegara, kobar45 - Ribuan umat Muslim memadati alun-alun kota Banjarnegara, Jum’at (6/6/2025).

Perayaan Idul Adha yang jatuhnya bersamaan menjadikan umat muslim antusias khusyuk melaksanakan salat Idul Adha 1446 H.


Sejak pagi umat muslim sudah mulai memadati alun-alun kota.


Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana juga hadir di antara ribuan Jemaah putri yang berada di barisan belakang, sementara jajaran forkompimda dan Sekretaris daerah  dan ketua ormas Islam berada  di barisan depan mimbar khutbah.


“Khutbah ini sejatinya  bertujuan untuk menginspirasi jamaah untuk meneladani nilai-nilai positif yang terdapat dalam kisah keluarga Nabi Ibrahim,” kata Mubasir Ali

Sholat Idul Adha dimulai pada pukul 06.00 WIB, dan sebagai Imam dan Khotib pada sholat Idul Adha kali ini adalah Ahmad Mubasir Ali, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara.


Sementara dalam khotbahnya Mubasir Ali menyerukan keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS kepada jamaah dan meminta agar Idul Adha dimaknai bukan sekadar perayaan ritual, tetapi momentum untuk kembali meneladani kisah keluarga Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail.


Ia berharap para Jemaah  mencontoh ketaatan  dari Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar yang selalu berbaik sangka kepada Allah SWT dan selalu meyakini bahwa selagi masih ada Allah SWT maka tidak akan ada yang menyengsarakannya, mencelakainya dan melukainya.


Mubasir Ali juga mengilustrasikan keteladanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar sebagai model hidup yang patut ditiru.


Khutbah tersebut mungkin menekankan nilai-nilai keimanan, ketaatan, pengorbanan, dan kesabaran, yang tercermin dalam kisah keluarga Nabi Ibrahim.


Sedangkan Nabi Ibrahim kata dia, menjadi teladan dalam ketaatan kepada Allah dan kesabaran dalam menghadapi ujian, seperti perintah untuk menyembelih Nabi Ismail.


Sementara Nabi Ismail menunjukkan keteladanan dalam ketaatan kepada orang tua dan rela berkorban demi Allah.


Nabi Ismail membuktikan dirinya sebagai anak yang berbakti dan patuh kepada perintah Tuhannya, meskipun dalam usia muda.


Dia juga menunjukkan kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi ujian yang diberikan Allah SWT.


Sedangkan Siti Hajar mampu menjadi teladan karena kesabarannya yang luar biasa, ketakwaan dan keimanannya yang teguh, serta sikap tawakkal dan ikhtiar yang ia tunjukkan dalam menghadapi cobaan.


Ia rela meninggalkan tanah airnya, tinggal di padang tandus bersama anaknya yang masih bayi, dan terus berikhtiar mencari air meskipun dalam kondisi sangat sulit.


“Khutbah ini sejatinya  bertujuan untuk menginspirasi jamaah untuk meneladani nilai-nilai positif yang terdapat dalam kisah keluarga Nabi Ibrahim,” kata Mubasir Ali.


Ketua PHBI Banjarnegara Drs. Indarto M.Si., mengatakan, sholat Idul Adha di Alun-alun di hadiri kurang lebih 5.000 umat muslim di wilayah kota Banjarnegara.


Tidak hanya di tengah alun-alun ratusan Jemaah juga ada yang melaksanakan sholat Idul Adha di sisi sebelah utara alun-alun atau di jalan Dipayudha delan pintu gerbang Pendapa Banjarnegara.


“Alhamdulillah, sholat Idul adha tadi berjalan aman dan lancar, umat muslim juga bisa menjalankan sholat Idul Adha dengan khusyuk,” kata Indarto. (add)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال