![]() |
Maraknya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen mencerminkan kegagalan kolektif dalam merawat warisan leluhur |
Jakarta, kobar45 - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melontarkan gebrakan baru soal pelestarian budaya Betawi.
Fokusnya yakni ondel-ondel, ikon budaya khas ibu kota, tak lagi boleh “mengais rezeki” di jalanan.
Pramono menyatakan akan mendorong pembentukan regulasi khusus, bahkan hingga ke tingkat undang-undang, demi menjaga marwah ondel-ondel sebagai simbol kebanggaan budaya Betawi.
“Sekarang saya ingin ada undang-undang yang memastikan ondel-ondel tidak lagi di jalanan, tapi menjadi bagian dari budaya utama Betawi,” tegas Pramono, usai penandatanganan nota kesepahaman pelestarian Budaya Betawi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.
Menurutnya, maraknya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen mencerminkan kegagalan kolektif dalam merawat warisan leluhur.
“Bukan semata salah orang yang ngamen, tapi kita juga yang belum memberi ruang yang layak bagi mereka,” ujar Pramono.
Pramono menyebut saat ini terdapat 42 sanggar ondel-ondel yang menjadi perhatian khusus Pemprov DKI Jakarta.
Ia menekankan pentingnya dukungan nyata agar para seniman dapat tampil dalam acara resmi dan ruang budaya yang pantas.
“Saya termasuk yang meminta, mohon maaf, agar ondel-ondel tidak digunakan untuk mengamen. Tapi betul-betul dirawat dan dihormati,” ucapnya.
Tak hanya berhenti di himbauan, Pramono juga ingin memastikan keberlanjutan gerakan ini lewat regulasi yang kuat.
Ia berharap ondel-ondel bisa rutin hadir di berbagai perayaan dan kegiatan besar di ibu kota.
“Kalau bisa kita buat undang-undangnya. Ondel-ondel nanti kita undang ke berbagai acara resmi. Jakarta ini punya banyak sekali event,” tambahnya. (Banu)