Aku tak pernah ragu,
Saat kaki ini pertama menapak di medan itu,
Bersama nama IWOI, aku berdiri teguh,
Di Karawang tercinta, kubentangkan niat utuh.
Langit tak selalu cerah,
Badai ujian datang silih berganti,
Tapi keyakinanku tak pernah lelah,
Karena ini tentang harga diri dan jati.
Aku tak hanya memimpin dengan kata,
Tapi dengan peluh, waktu, dan jiwa,
Kupertahankan organisasi ini dengan keras,
Dari yang nyaris tenggelam, menjadi tegas dan jelas.
Kubuka pintu untuk setiap insan,
Yang ingin berkarya dengan kejujuran,
Satu demi satu kawan seiring datang,
Menjadi saudara dalam perjuangan panjang.
Kita bukan sekadar barisan pena,
Tapi bara semangat yang tak mudah padam,
Kita adalah suara dari pelosok hingga kota,
Mewakili nurani rakyat dengan gagah dan dalam.
Kini IWOI bukan hanya nama,
Tapi rumah besar para wartawan berintegritas,
Kubangun pondasinya dengan kerja nyata,
Agar semua anggotanya jadi hebat dan berkelas.
Aku tak pernah ragu untuk terus berdiri,
Meski langkah ini kadang sendiri,
Karena kuyakini:
Suatu saat kita akan berdiri tinggi.
Anggota IWOI akan jadi insan mulia,
Kompeten, kuat, penuh karya,
Dan kelak kita akan tersenyum bangga,
Karena telah memperjuangkan IWOI dengan cinta. (***)