Mahasiswa UBPK Gelar Budaya KKN Pulosari 2025

Foto bersama Karang Taruna dan KKN Desa Pulosari di penyelenggaraan acara gelar budaya

KARAWANG, kobar45 - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBPK) Desa Pulosari Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang telah melaksanakan kegiatan Gelar Budaya KKN Pulosari 2025 bertempat di Lapangan Volleyball Pulosari, Sabtu (2/8/2025).

Penyerahan hadiah dan foto para pemenang lomba menghias nasi goreng antar RT, bersama Kepala Desa, Ketua Karang Taruna, Ketua KKN, dan mahasiswa KKN Desa Pulosari

Dalam kegiatan tersebut, terbagi tiga lomba yang dipertandingkan dan akan memperebutkan hadiah berupa piala, sertifikat, dan sejumlah uang tunai.

Untuk lomba mewarnai, diikuti oleh peserta tingkat SD (Sekolah Dasar) kelas 1-3 dengan jadwal pelaksanaan mulai pukul 16:00 hingga 18:00 WIB dan pemenang juara ke-1 akan mendapatkan hadiah berupa piala, sertifikat, dan uang tunai sejumlah Rp.30 ribu. Kemudian juara ke-2 mendapatkan piala, sertifikat, dan uang tunai sejumlah Rp.20 ribu. Sedangkan untuk juara ke-3 akan mendapatkan hadiah berupa piala, sertifikat, dan uang tunai sejumlah Rp.10 ribu.

Penyerahan hadiah dan foto dengan pemenang lomba karaoke bersama Kepala Desa, Ketua Karang Taruna, dan Ketua KKN Desa Pulosari

Selanjutnya pada pukul 18:00 hingga 20:00 WIB disambung dengan lomba menghias nasi goreng antar RT (Rukun Tetangga), diikuti oleh peserta yang berjumlah 9 RT dan pemenang juara ke-1 akan mendapatkan hadiah berupa kitchen set dan uang tunai sejumlah Rp.100 ribu. Kemudian juara ke-2 mendapatkan pisau set dan uang tunai sejumlah Rp.75 ribu. Sedangkan untuk juara ke-3 akan mendapatkan hadiah berupa tudungsajiset dan uang tunai sejumlah Rp.50 ribu.

Sedangkan pada waktu yang bersamaan dengan lomba yang lainnya yakni pukul 16:00 hingga 20:00 WIB juga adalah lomba karaoke yang diikuti oleh warga Desa Pulosari serta diawali dengan penampilan tari jaipong. Dan pemenang juara ke-1 akan mendapatkan hadiah berupa tiga ekor ayam dan uang tunai sejumlah Rp.100 ribu. Kemudian juara ke-2 mendapatkan dua ekor ayam dan uang tunai sejumlah Rp.75 ribu. Sedangkan untuk juara ke-3 akan mendapatkan hadiah berupa satu ekor ayam dan uang tunai sejumlah Rp.50 ribu.

Penyerahan hadiah untuk pemenang lomba mewarnai oleh Kepala Desa, Ketua Karang Taruna, dan Ketua KKN Desa Pulosari

Menurut salah satu tim KKN UBPK Desa Pulosari, Ucu Suyaman, menjelaskan kepada media bahwa Gelar Budaya KKN desa adalah kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa peserta KKN di sebuah desa, dimana mereka menampilkan berbagai potensi budaya desa tersebut.

"Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal," kata Ucu.

Sementara itu, Ketua KKN UBPK Desa Pulosari, Welly Riyandika melalui humasnya Glenn Sendjaja, menyampaikan kepada media bahwa 

KKN adalah program pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa, dimana mereka diterjunkan ke desa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Para juri mahasiswa KKN Desa Pulosari melakukan penilaian menghias nasi goreng

"Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN, di mana mahasiswa menampilkan berbagai aspek budaya desa, seperti kesenian tradisional, upacara adat, makanan khas, dan potensi wisata desa," ucap Glenn.

Adapun tujuan digelarnya budaya KKN dikatakan Glenn adalah dalam rangka memperkenalkan budaya desa. "Kami membantu memperkenalkan dan mempromosikan budaya desa kepada masyarakat luas," katanya.

Selanjutnya, meningkatkan kesadaran budaya. "Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya melestarikan budaya lokal," jelasnya.

Masih dikatakan Glenn, yang terpenting dari tujuan kegiatan gelar budaya KKN juga adalah membangun sinergi. "Gelar Budaya KKN menjadi ajang kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa dalam melestarikan budaya," paparnya.

Kemudian yang paling utama dapat menjadi ajang promosi. "Kegiatan ini dapat menjadi sarana promosi potensi desa, termasuk potensi wisata dan produk lokal," pungkasnya. (AN)